Pengaruh variabel-variabel makro
terhadap perekonomian Indonesia
Disini sebelumnya saya akan
menjelaskan mengenai ekonomi makro itu sendiri. Ekonomi makro yaitu merupakan
ekonomi yang secara agregatif bersifat luas. Bisa diartikan juga sebagai suatu sistem yang mempelajari tentang perubahan ekonomi
di indonesia yang membawa pengaruh besar terhadap masyarakat, pasar, dan juga
perusahaan. Dengan kata lain ekonomi makro indonesia adalah sistem yang
melakukan analisa mengenai segala bentuk perubahaan kondisi ekonomi indonesia
untuk mencapai hasil analisa terbaik. Banyak faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi variabel-variabel makro
diantaranya adalah konsumsi rumah tangga, investasi nasional, pengeluaran
pemerintah, tingkat harga-harga secara umum, tingkat tabungan, tingkat bunga,
tingkat pendapatan nasional / pendapatan perkapita, neraca pembayaran, jumlah
uang yang beredar dan lain-lain.
Dalam metode pengeluaran, nilai
PDB/Y merupakan nilai total pengeluaran dalam perekonomian selama periode
tertentu. Menurut metode ini ada
beberapa jenis pengeluaran agregat dalam suatu perekonomian, yaitu :
1. Konsumsi
Rumah Tangga
2. Konsumsi
Pemerintah
3. Pengeluaran
Investasi
4. Ekspor
Neto
Disini
akan saya lebih jelaskan mengenai beberapa jenis pengeluaran agregat dalam
suatu perekonomian
1)
Konsumsi
Rumah Tangga (Household Consumption)
Pengeluaran sektor rumah tangga ini
dipakai untuk konsumsi akhir, baik dalam bentuk barang dan jasa yang telah habis pakai dalam tempo
setahun atau kurang maupun barang yang
dapat dipakai lebih dari satu tahun.
2)
Konsumsi
Pemerintah (Government Consumption)
Dalam hal ini yang masuk dalam perhitungan konsumsi
pemerintah adalah pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk
membeli barang dan jasa akhir. Sedangkan pengeluaran-pengeluaran untuk
tunjangan-tunjangan sosial tidak masuk dalam perhitungan konsumsi pemerintah. Itulah
sebabnya dalam data statistic PDB, pengeluaran konsumsi pemerintah nilainya
lebih kecil daripada pengeluaran yang tertera dalam anggaran pemerintah.
3)
Pembentukan
Modal Tetap Domestik Bruto (Invesment Expenditure)
Pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTDB)
merupakan sektor dunia usaha. Pengeluaran ini digunakan untuk memelihara dan
memperbaiki kemampuan menciptakan / meningkatkan nilai tambah. Yang termasuk
dalam PMTDB adalah perubahan stock baik berupa barang jadi maupun barang
setengah jadi. Untuk mengetahui berapa potensi produksi, akan lebih akurat bila
yang dihitung adalah investasi neto, yaitu dengan cara investasi bruto
dikurangi dengan penyusutan. Perhitungan ini menunjukkan bahwa pendekatan
pengeluaran lebih mempertimbangkan barang-barang modal yang baru. Barang-barang
modal yang dimaksud adalah out baru, dengan demikian harus masuk dalam
perhitungan PDB.
4)
Ekspor
Neto (Net Export) dan Impor
Ekspor
berarti pengiriman barang dagangan keluar negeri melalui pelabuhan negara Indonesia, baik bersifat
komersial maupun non komersia.
Impor
Berarti Pengiriman barang dagangan dari luar negeri ke dalam pelabuhan Negara Indonesia, baik yang bersifat
komersial maupun non komersial.
Di
pelabuhan inilah BEA yang bertindak sebagai penetapan suatu persentase dari
barang yang datang. ekspor menandakan
adanya potensi bangsa yang dapat dipasarkan terhadap dunia, dan adanya Impor berarti menandakan Indonesia
merupakan negara yang pantas diperhitungankan
dalam Penggunaan suatu kebutuhan.
Dalam perhitungan ini yang termasuk
dalam ekspor bersih yaitu selisih antara nilai ekspor
dengan impor. Ekspor neto yang positif menunjukkan bahwa ekspor lebih besar daripada impor, dan begitu juga sebaliknya.
Perhitungan ekspor neto dilakukan bila perekonomian
melakukan transaksi dengan perekonomian lain.
Jadi,
nilai PDB dalam metode pengeluaran ini adalah nilai total dari beberapa jenis pengeluaran
tersebut, yaitu dapat dituliskan sebagai berikut ini :
PDB atau Y = C + I + G + ( X - M ) |
Dimana :
C
= Konsumsi Rumah Tangga
I
= Investasi (PMTDB)
G
= Konsumsi atau Pengeluaran Pemerintah
X
= Ekspor
M
= Impor
Sebenarnya
setiap hari kita sudah terbiasa melihat berita perekonomian tentang ekonomi
makro seperti inflasi, tingkat pengangguran, pasar uang, pasar barang dan
lain-lain. Tetapi masalahnya itu sebenarnya tetap lebih mengacunya belum
terciptanya keseimbangan Pasar, masalah ini sebenarnya yang dialami oleh
ekonomi mikro, akan tetapi dalam Ekonomi makro membahas Ekonomi jauh lebih luas
dibandingkan mikro.
Terjadinya inflasi disebabkan karena meningkatnya harga
barang secara umum dalam waktu yang berlangsung terus-menerus. Hal ini juga
disebabkan beberapa faktor yang berkaitan dengan mekanisme pasar, yaitu :
- Meningkatnya
daya konsumsi masyarakat.
- Terhambatnya
pendistribusian barang.
- Spekulasi
yang memicu konsumi karena berlebihnya likuiditas di pasar.
Selain beberapa penjelasan di atas mengenai ekonomi makro
Indonesia, sebenarnya ada satu masalah lagi yang juga menjadi masalah utama ekonomi di Indonesia, yaitu
jumlah penduduk miskin yang masih cukup besar. Menurut data terakhir dari Badan
Statistik Nasional bulan Maret tahun 2012 saja angka kemiskinan Indonesia masih
mencapai angka 11,96% atau sekitar 29,13 juta jiwa. Meskipun sudah mengalami
peningkatan dari tahun 2011 yang mencapai angka 12,49% atau sekitar 30 juta
orang. Disini balik lagi ke peran Pemerintah mengenai
masalah-masalah seperti kemiskinan yang setiap tahunnya terus meningkat, peran
pemerintah harus lebih ditingkatkan guna untuk menanggulangi masalah tersebut,
tetapi tidak hanya peran pemerintah saja, haruslah dibantu dengan peran kita
masing-masing untuk membantu pemerintah.
Komentar
Posting Komentar