Pernalaran
Generalisasi
1. Pengertian
Generalisasi
Generalisasi adalah proses pernalaran yang
bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum. Pengertian lainnya yaitu generalisasi adalah
pernalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan
sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup
dan dapat mewakili
Contoh : Jika dibakar sedotan akan meleleh
Jika dibakar ember akan meleleh
Jika dibakar botol akan meleleh
Pernyataann (kesimpulan) " jika benda plastik dibakar maka akan meleleh"
Revalina S Temat adalah bintang iklan dan ia berparas cantik
Jika dibakar ember akan meleleh
Jika dibakar botol akan meleleh
Pernyataann (kesimpulan) " jika benda plastik dibakar maka akan meleleh"
Revalina S Temat adalah bintang iklan dan ia berparas cantik
Dian Sastro adalah bintang iklan dan ia berparas cantik
Pernyataan "semua bintang sinetron berparas cantik" hanya
memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya : Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
Contoh paragraph generalisasi :
Pemerintah telah menjadikan Pulau Komodo sebagai habitat
pelestarian komodo. Di Ujung Kulon, pemerintah mebuat cagar alam untuk
pelestarian badak bercula satu. Selain itu, sejumlah Undang-Undang dibuat untuk
melindungi hewan langka dari incaran pemburu. Banyak cara yang telah dilakukan
pemerintah untuk melestarikan hewan-hewan langka.
Berdasarkan
data keuangan tahun 2009, laba yang didapatkan oleh perusahaan PT Xadalah
sebesar 250 juta rupiah. Dimana pada tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2008
perusahaan mampu menghasilkan laba sebesar 500 juta rupiah. Hal ini menunjukkan
bahwa prusahaan mengalami penurunan dalam menghasilkan laba sebesar 250
jutarupiah atau turun sebesar 50% dari tahun sebelumnya. Laporan menjadi
evaluasi perusahaan tentang kinerja perusahaan mereka. Pihak manajemen pun
dituntut untuk segera mengambil kebijakan untuk mengatasi hal tersebut.
2. Macam-macam Generalisasi
a. Generalisasi
sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan
diselidiki.
Contoh : sensus penduduk
b. Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang
diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh : Hampir
seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.
3. Prosedur pengujian
generalisasi tidak sempurna
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila
melalui prosedur pengujian yang benar.
Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1.
Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2.
Sampel harus bervariasi.
3.
Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
1. Pengertian Hubungan Kausal
Hubungan sebab akibat /
hubungan kausal ialah hubungan keterkaitan atau ketergantungan dari dua
realitas, konsep, gagaasan, ide, atau permsalahan. Suatu kegiatan tidak dapat
mengalami suatu akibat tanpa disertai sebab, atau sebaliknya suatu kegiatan
tidak dapat menunjukkan suatu sebab bila belum mengalami akibat.
Contoh
hubungan kausal :
Kuberikan sedikit uang
disakuku untuk membeli obat, ia menatap wajahku. Menitikkan air mata lagi. Ia
menangis karena senang mendapatkan uang untuk membeli obat dan makanan untuk
adik dan ibunya dirumah.
Beberapa hari kemudian, aku
bertemu dengan anak itu bersama ibunya di pasar. Mereka menghampiriku,
memberiku sedikit makanan kecil sebagai ungkapan terima kasih padaku karena
telah membantu anak itu beberapa hari yang lalu.
Adapun pengertian lain
dari hubungan kausal yaitu :
Hubungan kausal adalah
pola penyusunan paragraf dengan menggunakan fakta-fakta yang memiliki pola
hubungan sebab-akibat. Misalnya, jika hujan-hujanan, kita akan sakit kepala
atau Rini pergi ke dokter karena ia sakit kepala. Ada tiga pola hubungan
kausalitas, yaitu sebab-akibat,
akibat-sebab, dan sebab-akibat 1 akibat 2.
Sebab-Akibat .
Penalaran ini berawal dari
peristiwa yang merupakan sebab, kemudian sampai pada kesimpulan sebagai
akibatnya. Polanya adalah A mengakibatkanB.
Contoh:
Era Reformasi tahun pertama dan tahun kedua ternyata membuahkan hasil
yang membesarkan hati. Pertanian, perdagangan, dan industri, dapat
direhabilitasi dan dikendalikan. Produksi nasional pun meningkat. Ekspor kayu
dan naiknya harga minyak bumi di pasaran dunia menghasilkan devisa bermiliar
dolar AS bagi kas negara. Dengan demikian, kedudukan rupiah menjadi kian
mantap. Ekonomi Indonesia semakin mantap sekarang ini. Oleh karena itu, tidak
mengherankan apabila mulai tahun ketiga Era Reformasi ini, Indonesia sudah
sanggup menerima pinjaman luar negeri dengan syarat yang kurang lunak untuk
membiayai pembangunan.
Hal penting yang
perlu kita perhatikan dalam membuat kesimpulan pola sebab-akibat adalah
kecermatan dalam menganalisis peristiwa atau faktor penyebab.
Akibat-Sebab
Dalam pola ini kita memulai dengan
peristiwa yang menjadi akibat. Peristiwa itu kemudian kita analisis untuk
mencari penyebabnya.
Contoh:
Contoh:
Kemarin
Badu tidak masuk kantor. Hari ini pun tidak. Pagi tadi istrinya pergi ke apotek
membeli obat. Karena itu, pasti Badu itu sedang sakit.
Sebab-Akibat-1 Akibat-2
Suatu penyebab
dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang
menimbulkan akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa
akibat.
Contoh:
Mulai tanggal 17 Januari 2002, harga berbagai jenis minyak bumi dalam
negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, dan lain-lain dinaikkan harganya.
Hal ini karena Pemerintah ingin mengurangi subsidi dengan harapan supaya
ekonomi Indonesia kembali berlangsung normal. Karena harga bahan bakar naik, sudah
barang tentu biaya angkutan pun akan naik pula. Jika biaya angkutan naik, harga
barang-barang pasti akan ikut naik karena biaya tambahan untuk transportasi
harus diperhitungkan. Naiknya harga barang-barang akan dirasakan berat oleh
rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang harus diimbangi dengan usaha
menaikkan pendapatan masyarakat.
Analogi
1.
Pengertian Analogi
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk
yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah
satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata
baru dari kata yang telah ada. Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri,
pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
Analogi adalah Penalaran
induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Berdasarkan
persamaan kedua hal tersebut, Anda dapat menarik kesimpulan.
Contoh Paragraf Analogi :
Seseorang
yang menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktu mendaki, ada saja
rintangan seperti jalan yang membuat seseorang terjatuh. Adapula semak belukar
yang sukar dilalui. Dapatkah seseorang melaluinya?. Begitu pula menuntut ilmu,
seseorang akan mengalami rintangan seperti kesulitan ekonomi, kesulitan
memahami pelajaran, dan sebagainya. Apakah seseorang sanggup melaluinya?. Jadi
menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung untuk mencapai puncaknya.
Para
atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan
lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk
melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk
bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk
menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.
Hidup
manusia ibarat roda yang terus berputar. Kadang ada di atas dan kadang beradadi
bawah. Saat mereka berada di atas mereka bisa mendapatkan apapun yang
merekainginkan, tapi sebaliknya ketika mereka berada di bawah sulit sekali
untuk meraihkeinginan yang mereka dambakan. Ada kalanya bagi mereka yang sedang
berada diatas janganlah bersikap sombong dan ingatlah bahwa kesuksesab tersebut
hanya bersifat sementara. Dan bagi mereka yang berada di bawah, janganlah berputus
asa.Karena masih banyak cara untuk mendapatkan kesuksesan tersebut yaitu dengan
berusaha dan berdoa.
Komentar
Posting Komentar